Para guru di Sekolah Alam Madani International - BSD |
Keluhan seperti ini bukan saja di rasakan oleh para guru-guru di sekolah Alam Madinah School, tapi juga di rasakan oleh banyak guru lain. Dalam pelatihan saya tentang Class Room Management, saya selalu menyarankan untuk memanfaat setiap kondisi agar menjadi bermanfaat, bukan hanya untuk guru tetapi juga untuk siswa.
Salah satu cara yang saya sharingkan kepada mereka adalah dengan menyiapkan salah satu topik untuk di jadikan bahan diskusi. Sebagai contoh, mata pelajaran Olah Raga, saya minta guru menyiapkan salah satu materi tentang olah raga, seumpama olah raga kasti.
Setelah anak membentuk kelompok, minta mereka untuk mendiskusikan tentang olah raga kasti dalam waktu 10 menit (usahakan tidak lebih dari 10 menit, dengan tujuan memaksa anak untuk lebih focus terhadap topik yang di bahas dan maksimal 15 menit) kemudian mereka diminta menyebutkan 7 hal yang berhubungan dengan olah raga kasti tersebut, jika ada jawaban yang sama dengan kelompok lain, minta mereka untuk menemukan 1 hal baru tentang olah raga kasti yang belum digunakan oleh kelompok lain. Jika tidak juga menemukan 1 hal baru tersebut, maka kedua kelompok yang sama tersebut akan mendapat sangsi berupa pengurangan penilaian sebanyak 2 point, seumpamanya.
Dengan menggunakan metode ini, guru akan menjadi sangat terbantu sekali, selain anak akan lebih mudah mengingat dan paham, suasana belajar jadi terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan, kesukaan anak untuk mengobrol pun menjadi tersalurkan dengan baik tanpa anak dipaksa untuk diam mendengarkan guru menjelaskan, waktu belajar pun menjadi lebih efektif, demokratis, anak pun menjadi lebih kreatif.
Di pelatihan Class Room Management yang saya sampaikan, guru di tuntut untuk menjadi lebih kreatif dari biasanya. Kemampuan guru dalam hal menciptakan suasana belajar yang kondusif serta menyenangkan hati bagi para siswa menjadi begitu penting.
Class Room Management adalah sebuah pelatihan yang mengajarkan kepada para guru tentang bagaimana mengelola suasana belajar mengajar menjadi lebih kondusif dan menyenangkan, tidak menggunakan kekerasan, bahasa-bahasa yang kasar baik tersirat maupun tersurat. Dengan menggunakan tehnik NLP (neuro-linguistic programming) pelatihan ini terbukti mampu membawa perubahan dalam suasana belajar mengajar menjadi lebih terarah, kondusif dan menyenangkan.
Termasuk di dalamnya adalah kemapuan mengelola gaya bicara baik dengan murid dan wali murid serta rekan sejawat. Dalam teori komunikasi di kenal komunikasi verbal dan non verbal, verbal terdiri dari 7% kata-kata, 38% tonality atau intonasi dan non verbal 55% adalah bahasa tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah serta tarikan nafas.